LIBURAN BERKESAN KE NEGERI JIRAN!



LIBURAN BERKESAN KE NEGERI JIRAN





 Bagi anda yang tidak suka berlibur jauh-jauh, liburan ke Kuala Lumpur bisa jadi merupakan pilihan yang tepat! Selain mudah diakses–hanya 90 menit naik pesawat dari Jakarta, Kuala Lumpur juga menawarkan berbagai tempat hiburan yang wajib dikunjungi! Kota ini juga cocok untuk anda yang sekadar butuh short getaway dan ingin menikmati waktu berkualitas dengan diri sendiri (re: me time!).

Good news! Liburan ke Kuala Lumpur juga tidak semahal yang anda bayangkan. Pada tulisan ini, saya akan memberikan tips dan kiat-kiat untuk liburan murah dan berkesan ke Negeri Jiran.


Pre-departure: Apa yang perlu anda siapkan?
Setelah membuat paspor di imigrasi, memesan tiket pesawat dan hotel adalah hal yang wajib anda lakukan.

Untuk mendapatkan harga yang lebih murah, anda bisa memesan melalui aplikasi pemesanan tiket, misalnya Traveloka. Anda bisa memesan secara langsung tiket pulang-pergi dan hotel secara bersamaan.


Pada Juni 2019, saya mencoba sendiri trik ini. Pada halaman aplikasi, pilih bagian “Flight + Hotel”, lalu atur tanggal keberangkatan dan pulang anda. Setelahnya, anda bisa memilih maskapai yang tersedia, dilanjutkan dengan hotel yang ingin anda tempati. Untuk daerah penginapan, saya menyarankan anda untuk memilih daerah di pusat kota, misalnya Bukit Bintang atau Chinatown.  






Gambar: e-tiket keberangkatan, hotel, dan ketibaan kembali di Jakarta.


All done! Anda telah selesai memesan satu paket perjalanan ke Kuala Lumpur.

Hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah persiapkan kamera, uang ringgit, dan yang tak kalah penting adalah power bank (pastikan ukuran power bank yang anda beli sesuai dengan peraturan penerbangan). Berdasarkan pengalaman saya, power bank sangat penting untuk dibawa karena kita akan banyak berada di perjalanan dan jarang menjumpai stop kontak. Pakailah baju yang nyaman dan simpel jika anda ingin banyak berjalan kaki selama di Kuala Lumpur. Jangan lupa juga siapkan space di perut anda untuk memuat berbagai kuliner khas Malaysia yang enak dan lezat!


Holiday Time! Yeay!

Pastikan anda mengingat jadwal keberangkatan anda agar tidak tertinggal pesawat. Anda juga harus memperhatikan di bandara mana anda akan tiba setelah di Kuala Lumpur. 

Kuala Lumpur memiliki dua bandara, yaitu KLIA (Kuala Lumpur International Airport) 1 dan 2. Jika anda menggunakan pesawat Air Asia, anda akan secara otomatis mendarat di KLIA 2. Jika anda terbang dengan maskapai lain (misalnya Garuda Indonesia, Malindo Air, atau Malaysia Airlines), kemungkinan besar anda akan mendarat di KLIA 1. 


Jarak antara kedua bandara tidak begitu jauh, terletak di satu kawasan yang sama.Pada waktu itu saya menggunakan maskapai Malindo Airlines, jadi saya mendarat di KLIA 1.


 
Interior pesawat Malindo Airways dan terminal kedatangan KLIA 1

Setelah sampai di Kuala Lumpur, anda harus menggunakan moda transportasi lain untuk sampai ke kota. Saya tidak akan menyarankan anda untuk menggunakan taksi karena harganya sangat tidak bersahabat.


Pilihan alternatif lain yang bisa anda gunakan adalah KLIA Express Airport Train atau bus. Tujuan akhir dari kedua moda transportasi tersebut adalah KL Sentral, stasiun terbesar di Kuala Lumpur. Akan tetapi, jika anda memilih moda transportasi bus, pastikan anda membeli tiket ke jurusan yang benar. Jangan sampai anda nyasar sampai ke Ipoh atau Johor Bahru, ya!

Jika anda memilih menggunakan bus, biaya yang harus anda keluarkan adalah 12 MYR (sekitar 41 ribu rupiah). Anda akan menempuh perjalanan kurang lebih satu jam hingga ke KL Sentral. Lain halnya jika anda memilih untuk menggunakan KLIA Express, anda harus merogoh kocek lebih dalam, yaitu 45 MYR (sekitar 153 ribu rupiah). Jangan khawatir, harga yang anda keluarkan setara kok dengan kualitas yang didapat. Durasi perjalanan relatif lebih cepat (sekitar 45 menit hingga KL Sentral), interior dalam kereta pun sangat nyaman dan aman. Express Train cocok untuk anda yang agak terburu-buru.

Dari KL Sentral, anda bisa naik MRT atau LRT untuk menuju ke penginapan. Jika Anda menginap di daerah Bukit Bintang, anda bisa naik MRT tujuan Gombak, lalu berhenti di Stasiun Pasar Seni. Dari stasiun Pasar Seni, anda dapat melanjutkan perjalanan anda dengan MRT jurusan Kajang dan turun di Stasiun Bukit Bintang.



Suasana stasiun KL Sentral.

Jalur transportasi di Kuala Lumpur memiliki alur yang jelas dan mudah dipahami. Oleh karena itu, anda bisa menggunakan Google Maps jika anda tidak yakin dengan arah tujuan anda.

Sebelum anda menggunakan transportasi publik (MRT atau LRT), anda baiknya mampir dulu ke booth Touch and Go, kalau di Indonesia kegunaannya seperti e-Money atau Flazz. Kartu tersebut adalah alat anda untuk membayar tiket MRT dan LRT.


Untuk mendapatkan Touch n Go, anda bisa datang ke booth mereka di KL Sentral dan langsung meregistrasikan kartu anda. Jangan lupa juga untuk mengisi saldonya, ya! Satu kali perjalanan dengan MRT atau LRT, kira-kira akan menghabiskan 3 MYR. Jadi, silahkan sesuaikan saldo anda dengan kebutuhan.





Penampakan kartu Touch n Go.



Day 1: officially started!

Pada perjalanan saya Juni lalu, saya menginap di sebuah hostel bernama “Goldenbrick Hostel”. Hostel ini terletak tepat di Jalan Bukit Bintang. Per-malamnya, hostel ini hanya mematok harga kurang lebih 100 ribu rupiah. Namun, anda harus rela berbagi ruangan dan kamar mandi bersama pelancong lainnya. Meskipun kurang privasi, hostel ini menurut saya cukup nyaman dan aman. Apalagi untuk saya yang waktu itu melakukan solo traveling, saya tidak merasakan bahaya dan gangguan apapun selama menginap di hotel ini. Totally recommended!
Resepsionis Goldbrick Hotel dan ruangan yang saya tempati selama di sana.


Setelah meletakkan barang di hotel, saya memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar Bukit Bintang. Tujuan pertama saya adalah mencoba kuliner yang tidak ada di Indonesia. Pilihan pertama saya jatuh pada restoran ayam “Nando’s” yang berada di KL Pavilion. Ayam panggang di sini terkenal karena kelezatannya. Dipadukan dengan nasi dan saus khusus dengan banyak rasa, “Nando’s” sukses membuat perut saya kenyang! Tidak lupa, saya mengabadikan ‘seksi’nya Ayam Panggang “Nando’s” di Instagram Stories saya hari itu.



Update Instagram Stories saya di “Nando’s”.


Perut sudah kenyang, saatnya saya melanjutkan perjalanan. Hari itu sudah pukul enam, suasana kota Kuala Lumpur masih terang. Jangan heran, karena di Malaysia, langit baru mulai menggelap pukul 19:30. Saya berjalan berkeliling Bukit Bintang sambil menunggu malam hari. Rencana saya selanjutnya adalah menonton penampilan dari street performer yang tidak pernah absen manggung di pinggir Bukit Bintang Street.


Suasana malam di Bukit Bintang

Malam itu, sembari menikmati segelas kopi dingin dari kedai kopi setempat, saya menikmati pertunjukan yang dibawakan oleh street performers di Bukit Bintang sebagai agenda final saya di hari pertama. Lagu-lagu yang dibawakan merupakan lagu terkenal. Satu hal yang menarik, lagu Indonesia beberapa kali dibawakan, seperti “Singkong dan Keju”, “Puspa”, hingga lagu rohani islam milik band “Sabyan” yang berjudul “Deen Assalam”.



Day 2: explore KL!

Hari kedua, saya memutuskan untuk berkeliling kota Kuala Lumpur. Agenda saya hari ini adalah menonton bioskop di Suria KLCC, mengunjungi Batu Caves, dan berkunjung ke Chinatown.

Dari Bukit Bintang ke KLCC (Kuala Lumpur City Centre), anda bisa naik bus GO-KL Purple Line yang berhenti tepat di Jalan Bukit Bintang, lalu turun di KLCC. Bus ini adalah fasilitas yang bisa dinikmati secara gratis, sehingga anda tidak perlu menggunakan Touch and Go.



Rute Bus GO-KL
           
Ketika turun di halte KLCC, mata anda akan langsung disuguhi oleh indahnya Menara Petronas (Twin Tower) yang menjulang tinggi. Mall Suria KLCC tepat berada di lantai bawah Twin Tower.
Keindahan Twin Tower di siang dan malam hari.


Saya mengambil jadwal nonton paling pagi, yaitu sekitar pukul sebelas. Ditemani teman saya yang berkuliah di Kuala Lumpur, kami berdua memutuskan untuk menonton film horror “Annabelle”.

Tiket bioskop film “Annabelle” yang saya dan teman saya tonton di Suria KLCC.

Setelah menonton film dan makan siang dengan sepiring Hainan Chicken Rice, kami berangkat menuju Batu Caves yang terletak di pinggir kota. Untuk mencapai Batu Caves, kami menaiki MRT dari KLCC ke Putra Heights dan turun di stasiun Masjid Jamek. Dilanjutkan dengan MRT ke Bandaraya, berjalan kaki sekitar empat menit hingga stasiun Bank Negara, lalu naik Komuter hingga stasiun Batu Caves. Perjalanan yang lumayan panjang ini berdurasi hampir satu jam, yaitu 51 menit. Begini rutenya jika dilihat dari Google Maps:





Batu Caves merupakan tempat beribadah untuk umat hindu India yang juga banyak didatangi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Saya pun mencoba menaiki tangga menuju gua yang berada di atas tebing. Tangganya sangat indah karena dicat warna-warni. Akan tetapi, jangan terlalu terpukau dengan keindahannya, sebab jika anda tidak berhati-hati, anda bisa terjatuh karena tangganya lumayan curam. Saya juga tidak merekomendasikan anda berjalan sambil membawa makanan atau minuman, sebab monyet-monyet yang ada di sekitar Batu Caves akan dengan cepat menghampiri dan bisa saja mengambil makanan anda (saya salah satu korbannya. Hehehe).

Sesampainya di gua, anda bisa melihat prosesi beribadah yang sangat khidmat. Pemandangan di sekitar gua juga sangat menakjubkan. Setelah melihat-lihat, akhirnya saya memutuskan untuk turun, dan tak lupa saya berfoto di depan patung raksasa Dewa Murugan yang sangat legendaris.




­­­

Pada malam terakhir di Malaysia, saya memutuskan untuk berburu kuliner di Chinatown. Dari stasiun Batu Caves, saya menaiki KTM Komuter dan berhenti di stasiun Kuala Lumpur. Setelah berjalan kaki kurang lebih selama tujuh menit, sampailah saya di surga kuliner, Chinatown!

Banyak sekali kuliner nikmat yang ditawarkan di Chinatown. Pada saat saya sampai pertama kali, mata saya langsung tertuju pada kedai jajanan yang ramai akan pengunjung. Kedai “Kim Soya Bean” tersebut menjual tofu yang disajikan bersama kuah jahe. Rasanya nikmat sekali, ditambah dengan hangatnya kuah jahe yang menenangkan saya di malam itu. Harga satu porsinya sangat terjangkau, yaitu sekitar 1.40 MYR (nyaris lima ribu rupiah).


“Kim Soya Bean” yang terkenal dan legendaris.
Satu kudapan tentu belum membuat saya kenyang. Saya akhirnya mampir ke food court yang ada di Chinatown. Pilihan saya jatuh kepada Garlic Pork Rice yang ada di salah satu kedai. Tidak lupa, segelas bir dingin turut menemani jamuan makan malam saya waktu itu. 

Bagi anda yang tidak boleh makan babi, tidak perlu khawatir. Anda dapat memilih kedai lain yang halal. Jika anda bingung, jangan ragu-ragu untuk bertanya pada penjualnya. Mereka akan dengan senang hati memberi tahu anda apakah makanan yang mereka jual halal atau tidak. Malu bertanya sesat di jalan, bukan?



Menikmati Garlic Pork Rice dan segelas bir dingin.

Setelah selesai memanjakan perut dan berjalan keliling Chinatown, saya kembali ke Bukit Bintang. Besok adalah hari kepulangan saya ke Jakarta, oleh sebab itu saya harus berberes dan tidur lebih cepat agar tidak ketinggalan pesawat.


Day 3: Back to Jakarta!

Liburan singkat tiga hari dua malam saya pun berakhir. Saya sempat menyesal karena waktunya terlalu singkat untuk mengelilingi banyak tempat yang belum saya datangi. Akan tetapi, tak apa, sebab saya pasti akan kembali lagi ke Kuala Lumpur di lain waktu untuk melunasi wish list saya.

Durasi dari KL Sentral ke KLIA lumayan lama. Oleh sebab itu, saya memutuskan untuk berangkat dari Bukit Bintang lebih awal. Setelah sarapan nasi lemak yang dijual di kedai mamak (sejenis warung kaki lima kalau di Indonesia), saya berangkat ke KL Sentral.


Saya tiba di KL Sentral sekitar pukul sepuluh pagi ketika mall Nu Sentral baru saja buka. Nu Sentral adalah mall yang berada di stasiun KL Sentral. Saya pun memutuskan untuk berkeliling sebentar dan membeli minum, lalu saya pergi ke stasiun kereta KLIA Express untuk membeli tiket. Untuk menuju ke KLIA, saya memilih menaiki KLIA Express untuk menghemat waktu.

Tiket kereta KLIA Express.
          
Setelah tiba di bandara, saya pun langsung menuju check-in counter dan masuk ke waiting room.


Detik-detik kepulangan saya kembali ke Jakarta.


Liburan saya pun resmi berakhir. Saatnya kembali ke realita!

Post-holiday Effect.


Saya kembali sampai di Jakarta sekitar pukul lima sore. Setelah sampai di rumah, saya pun termenung dan kembali mengingat momen solo traveling pertama saya yang tentu saja tak akan terlupakan! Liburan ini sangat melatih mental dan kemandirian saya, terlebih ini kali pertama saya pergi ke luar negeri sendiri, tanpa teman atau keluarga yang juga ikut.

Ada beberapa kekurangan yang harus siap anda hadapi ketika solo traveling, salah satunya adalah kesulitan untuk berfoto. Bagi anda yang doyan mengabadikan potret diri, hobi anda satu ini sepertinya akan sulit dilakukan ketika melancong sendirian.


Anda hanya bisa mengambil selfie atau memotret pemandangan sekitar. Akan tetapi, hal ini bisa diatasi, kok, jika anda berani meminta tolong kepada orang-orang di sekitar anda! Anda juga bisa melatih skill Bahasa Inggris anda!


Bagi anda yang ingin solo traveling, berikut tips sekadarnya dari saya agar perjalanan anda aman, nyaman, dan berkesan:

  • Belilah tiket pesawat dan hotel dalam satu paket agar lebih murah. Jangan mencari tiket terlalu dekat dengan hari H ya jika ingin mendapat promo!
  • Persiapkan dengan matang itinerary anda selama di Kuala Lumpur sejak sebelum keberangkatan.
  • Rincikan pendanaan anda agar tidak kekurangan selama liburan. Pastikan juga kartu ATM anda sudah mastercard, sehingga anda juga bisa mengambil dana di mesin ATM saat di Kuala Lumpur.
  • Jangan sembrono! Perhatikan barang bawaan anda, jangan sampai ada yang tertinggal! Anda pergi sendiri, oleh sebab itu anda harus siap bertanggung jawab dan menjaga diri anda sendiri. Jagalah barang-barang penting terutama identitas seperti paspor.
  • Siapkan MENTAL dan KEBERANIAN anda! Peringatan khusus bagi anda yang perempuan, tanamkan sikap tegas dan perkuat perlindungan diri anda. Sebab, tidak sedikit turis asing yang berniat ingin ‘mendekati’ dan mengajak saya bergabung selama perjalanan. Jika hal tersebut terjadi pada anda, anda tentunya harus dengan tegas menolak. Kita tidak tahu niat mereka sesungguhnya, bukan?



Sekian tulisan saya mengenai salah satu pengalaman berharga saya. Sekarang, saatnya saya menabung dan merencanakan perjalanan solo traveling saya berikutnya! Kira-kira negara mana lagi ya yang harus saya kunjungi? We’ll see later!


P.S: Sebelum saya melakukan solo traveling ke Kuala Lumpur, saya juga pernah menikmati tahun baru bersama sahabat-sahabat saya di kota ini Desember 2018 lalu. Silahkan dicek keseruannya! ;)












Komentar

Postingan Populer